REPUBLIKA.CO.ID, KABUL---Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengumumkan pemecatan kepala intelijen, Rabu, menjelang perombakan kabinet yang mencakup sejumlah menteri keamanan penting.
Kepala Direktorat Keamanan Nasional (NDS) Rahmatullah Nabil diberhentikan setelah Karzai memutuskan bahwa tidak ada kepala intelijen yang bertugas selama lebih dari dua tahun, kata kantor presiden.
"Presiden Karzai memuji pengabdian Tuan Nabil yang ditunjukkan dalam pekerjaannya selama dua tahun ini dan berharap ia berhasil dalam pekerjaan barunya sebagai seorang duta besar untuk sebuah negara asing," katanya.
Pemberhentian itu dilakukan setelah pemecatan dua pejabat keamanan penting lain -- Menteri Pertahanan Abdul Rahim Wardak dan Menteri Dalam Negeri Besmillah Mohammadi -- oleh parlemen sebelumnya bulan ini.
Anggota-anggota parlemen menganggap kedua menteri itu gagal mengatasi kebangkitan Taliban dalam kekerasan 10 tahun dan serangan lintas-batas dari Pakistan.
Seorang pejabat istana mengatakan kepada AFP, Mohammadi akan diangkat sebagai menteri pertahanan dan mantan wakilnya, Mushtaba Patanag, sebagai menteri dalam negeri.
Assadullah Khaled, yang kini menteri urusan perbatasan dan suku, akan menjadi ketua baru NDS, katanya.
Setelah Wardak dipecat sebagai menteri pertahanan, Karzai mengangkatnya sebagai penasihat senior kepresidenan mengenai masalah reformasi militer.
Pemecatan kedua menteri keamanan itu oleh parlemen, khususnya Wardak yang memiliki dukungan kuat di kalangan sekutu Barat, dilakukan pada masa kritis pemerintah Karzai.