Senin 03 Sep 2012 23:59 WIB

Hillary: AS Punya Kepentingan di Laut Cina Selatan

Rep: Fernan Rahadi/ Red: M Irwan Ariefyanto
Menteri Luar Negeri AS, Hillary R Clinton, berbicara saat melakukan konfwrensi pers usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, di Jakarta, Senin (3/9) malam.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Luar Negeri AS, Hillary R Clinton, berbicara saat melakukan konfwrensi pers usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, di Jakarta, Senin (3/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton mengungkapkan, ada kepentingan nasional AS dalam sengketa di Laut Cina Selatan. Karena itu, ia mengajak Indonesia serta negara-negara anggota ASEAN lainnya dan Cina untuk bisa bekerja sama tanpa saling ancam atau menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan konflik wilayah ini. "Ini kepentingan besar bagi AS dalam mempertahankan perdamaian, perdagangan bebas (di Laut Cina Selatan)," kata Hillary saat jumpa pers bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa, di Kementerian Luar Negeri, Senin (3/9) malam.

Kedua menlu sempat mengadakan pertemuan tertutup selama sekitar satu jam membahas beragam isu. Hillary membuka pernyataannya dengan mengecam bom bunuh diri di Konsulat AS di Peshawar, Pakistan. Ia lalu membahas pentingnya kemitraan komprehensif AS-Indonesia dalam hal ekonomi dan pendidikan. Bagaimana AS akan mendukung rencana Pemerintah Indonesia meningkatkan proyek infrastrukturnya.

Soal Laut Cina Selatan, Hillary mengawalinya dengan ucapan terima kasih atas upaya Indonesia untuk memperjuangkan kesatuan ASEAN.

Ia menekankan pentingnya hubungan AS dan ASEAN dan mendukung persatuan ASEAN di kawasan. Ia mengutip hasil pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Kamboja beberapa bulan lalu. Hillary menyatakan, AS tidak akan mengambil kedudukan tentang saling klaim di kawasan tersebut. Ia percaya, negara-negara yang bersengketa harus bekerja sama tanpa ancaman dan penggunaan kekerasan. Secara khusus, Hillary mengimbau ASEAN dan Cina untuk mematuhi code of conduct penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.

Sengketa Laut Cina Selatan melibatkan Cina, Vietnam, Filipina, Hong Kong, hingga Taiwan. Semuanya memperebutkan wilayah luas yang menjadi urat nadi utama lalu lintas perdagangan dunia. Dua kepulauan yang disengketakan adalah Kepulauan Spratly dan Kepulauan Paracel. Cina terlihat ambisius untuk menguasai wilayah ini. Hal yang tidak diinginkan AS, yang terlihat dalam sejumlah pernyataan Kemenlu AS, termasuk Hillary.

Dalam sesi tanya jawab, tanpa menyebut satu kata pun tentang Cina, Hillary menegaskan, AS percaya tidak ada satu negara pun yang boleh bertindak semaunya meningkatkan ketegangan atau memperjuangkan klaim teritorialnya. "Ini harus menjadi tujuan bahwa diplomasi berusaha mendapatkan kesempatan sebagaimana diupayakan code of conduct, yaitu menenangkan semua pihak dan membahas keluaran yang lebih baik," katanya.

Marty mengatakan, pembicaraan dengan Hillary mencakup hubungan ASEAN-AS, nilai penting pembangunan, perkembangan di Semenanjung Korea, dan Laut Cina Selatan. Soal hal terakhir ini, Marty sampai perlu dua kali mengulangi pernyataannya. "Kedua negara (AS-Indonesia) memiliki pandangan serupa. Sengketa wilayah pihak terkait perlu diselesaikan secara damai dan melalui jalur diplomatik berdasarkan prinsip hukum internasional dan hukum laut."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement