REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar menyatakan proyektil di tubuh anggota polisi Aipda Suherman (anumerta) identik dengan senjata api milik terduga teroris yang tewas yakni Farhan.
"Dari hasil pemeriksaan proyektil yang diambil dari tubuh korban Suherman serta uji balistik di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri bahwa proyektilnya identik dengan senjata milik Farhan," kata Brigjen Boy di Jakarta, Rabu (5/9).
Senjata yang dimiliki Farhan adalah jenis Fietro Bareta dengan kaliber sembilan milimeter yang menguatkan bukti tersebut. "Selanjutnya semua barang bukti yang dari Solo segera dibawa ke Jakarta untuk pengembangan selanjutnya," katanya.
Saat dilakukan penyergapan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Farhan dan Mukhsin tewas tertembak pada Jumat (31/8) sedangkan Bayu berhasil ditangkap di Karanganyar.
Terduga lain yang ditangkap adalah Firman pada Rabu pukul 05.30 WIB di rumah keluarganya bernama Nasuha di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir 2 blok F2, Depok. "Besok rencananya Bayu akan dibawa ke Rutan Mako Brimob Kelapa Dua dan akan dilakukan testimoninya," kata Boy.
"Ketiga terduga teroris yakni Farhan, Firman dan Mukhsin adalah satu angkatan di Pondok Pesantren Ngruki, sedangkan Bayu tidak satu pondok," kata Boy.
Aksi penembakan terhadap anggota polisi bernama Bripka Dwi Data Subekti yang meninggal dunia pada Kamis (30/8) di lokasi penembakan Pos Polisi Plasa Singosaren Kota Solo.