Rabu 05 Sep 2012 15:34 WIB

Warga Syiah di Pengungsian Keluhkan Distribusi Makanan

Red: Djibril Muhammad
  Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). (Saiful Bahri/Antara)
Personel Brimob mengawal sejumlah perempuan dan anak-anak, ketika berlangsungnya evakuasi dari tempat persembunyian mereka, di Desa Karanggayam dan Desa Bluuran, Sampang, Jatim, Senin (27/8). (Saiful Bahri/Antara)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG - Keluhan disampaikan warga Syiah di pengungsian yang menjadi korban tragedi kemanusiaan di Sampang, Madura, Jawa Timur. Keluhannya adalah soal distribusi makanan yang sering terlambat.  "Sudah tiga hari ini, makanan yang didistribusikan kepada kami sering terlambat," kata Ketua Jamaah Syiah Sampang, Iklil Almilal, Rabu (5/9).

Ia mencontohkan, jatah makan pada Rabu (5/9) siang terlambat datang sekitar satu jam lebih yang seharusnya pukul 12.00 WIB. Namun, hingga pukul 13.00 WIB belum datang. Tidak hanya itu, hal yang juga dikeluhkan pengungsi, karena jatah nasi kurang masak atau mentah, sehingga sempat menyebabkan beberapa orang pengungsi mengalami sakit perut.

"Yang mentah itu kemarin (4/9). Kalau tadi (5/9), nasinya masak. Mungkin petugas masaknya buru-buru," kata Iklil.

Ia menjelaskan, keluhan keterlambatan jatah makan kepada para pengungsi yang kini tinggal di gedung olahraga (GOR) Wijaya Kusuma, itu telah disampaikan kepada petugas sejak hari pertama. "Tapi entah mengapa, jatah makan siang ini (5/9) tetap terlambat," katanya menjelaskan.