REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian mengaku masih membutuhkan beberapa sampel DNA pembanding untuk mengungkap identitas Mr X, korban ledakan di sebuah rumah di Jalan Nusantara Raya Nomor 63, Beji, Depok pada Sabtu (8/9).. Sejauh ini polisi sudah mendapatkan satu sampel DNA pembanding.
Namun, hasil pemeriksaan DNA belum diperoleh. Upaya pemeriksaan jati diri Mr X secara ilmiah yang melibatkan tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri juga terus berjalan.
"Masih diupayakan ada sampel lain karena polisi ingin benar-benar memastikan dugaan siapa sebenarnya Mr X," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Boy Rafli Amar, Selasa (11/9).
Dalam ledakan tersebut, tiga orang menjadi korban. Dua orang mengalami luka ringan, yaitu Mulyadi Tofik Hidayat (32 tahun) dan Febri Bagus Kuncoro (20). Satu orang mengalami luka berat dalam kondisi tangan kanan putus dan luka bakar hingga 70 persen.
Karena kondisinya tersebut, polisi belum dapat memastikan identitasnya. Ia sempat mendapatkan pertolongan pertama di RS Mitra Keluarga di Margonda sebelum dirujuk ke RS Polri. Setelah lengan kanannya diamputasi, Senin malam (10/9), kondisinya pagi ini dalam keadaan stabil.
Dugaan polisi mengenai identitas Mr X mulai mengerucut pada dua nama, yaitu Anwar dan Abu Toto alias Yusuf Rizaldi (40 tahun). Anwar adalah terduga pelaku teror yang tinggal di Bojong Gede, Bogor. Sedangkan Abu Toto alias Yusuf merupakan pengontrak rumah di Beji, Depok.