REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil proses identifikasi DNA seorang korban kritis dalam ledakan keras di Depok dapat diketahui dua hari mendatang. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Brigadir Jenderal Polisi Mussadeq Ishak, Selasa (11/9).
Korban yang belum diketahui identitasnya tersebut mengalami luka bakar 70 persen. Luka bakar sebagian besar terkena di bagian wajah dan leher. Luka tersebut termasuk luka bakar tingkat IV yang sangat berbahaya. Proses penyembuhan juga terkait dengan sistem pernafasan tersangka.
"Kita akan terus berusaha maksimal untuk menyembuhkan. Namun, tidak dapat diberi presentase kemungkinan. Kita berusaha sebaiknya karena ini bukan kalkulasi matematis," ujar Mussadeq saat ditemui wartawan.
Menurutnya, sampel pembanding yang diperiksa tim dari Pusdokkes ditentukan oleh penyidik. Tim hanya menjalankan tugas memeriksa sampel. Ia mengatakan berapapun pembanding yang dibawa penyidik, akan diidentifikasi seluruhnya.
Dalam ledakan di sebuah rumah di Jalan Nusantara Raya Nomor 63 Beji, Depok, Sabtu malam (8/9) tiga orang menjadi korban. Dua orang mengalami luka ringan, yaitu Mulyadi Tofik Hidayat (32 tahun) dan Febri Bagus Kuncoro (20). Satu orang mengalami luka berat dalam kondisi tangan kanan putus dan luka bakar hingga 70 persen.