REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film "Innocence Muslim" atau yang lebih dikenal dengan sebutan film "Anti Islam" memicu aksi protes di sejumlah negara. Sang pembuat, Sam Belice mengaku membuat film itu untuk membantu tanah kelahirannya Israel.
Seperti dikutip dari AP, (12/9), Sam Belice (56 tahun) adalah warga California, Amerika Serikat (AS) keturunan Yahudi Israel. Dia dikenal sebagai seorang pengembang real estate di negari Paman Sam.
Dalam wawancaranya via telepon, Sam menyatakan sengaja membuat film itu. Ia yakin film tersebut akan membantu tanah kelahirannya, Israel.
Dengan bantuan dari 100 donatur Yahudi, Sam berhasil mengumpulkan dana senilai lima juta dolar AS untuk pembuatan "Innocence Muslim". Menurutnya, dengan film ini, kelemahan Islam dapat ia ekspos ke seluruh dunia.
Seperti diketahui sebelumnya, film karya Sam itu telah memicu aksi protes di beberapa negara seperti Libya dan Mesir. Aksi demo di Mesir sempat diwarnai pembakaran Bendera AS.
Sementara itu, demo di Libya akhirnya berujung bentrokan. Akibatnya, seorang staff konsulat AS untuk Libya tewas dan seorang petugas keamanan terluka.
Para demonstran menilai film tersebut telah menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW. Mereka juga mendesak AS untuk segera minta maaf kepada kaum Muslim atas peluncuran film itu.