Senin 17 Sep 2012 23:03 WIB

Para Penguasa Murabitun (1)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Koubba Ba'adiyn di Kota Marrakesh, Maroko, merupakan salah satu peninggalan Dinasti Al-Murabitun.
Foto: static.travel.usnews.com
Koubba Ba'adiyn di Kota Marrakesh, Maroko, merupakan salah satu peninggalan Dinasti Al-Murabitun.

REPUBLIKA.CO.ID, Dinasti Al-Murabitun memegang tampuk kekuasaan hampir sekitar 93 tahun lamanya.

Selama periode itu terdapat enam orang penguasa yang memerintah, yaitu Abu Bakar bin Umar, Yusuf bin Tasyfin, Ali bin Yusuf, Tasyfin bin Ali, Ibrahim bin Tasyfin, dan Ishak bin Ali.

Abu Bakar bin Umar

Sejarawan klasik Muslim, Ibnu Kasir, dalam bukunya “Al-Bidayah wa An-Nihayah”, pada jilid XII menyatakan bahwa Abu Bakar bin Umar adalah seorang panglima yang disegani.

Ketika berperang ia menyertakan 500 ribu tentara. Kualitas imannya dinilai sangat tinggi dan ia menerapkan hukum Islam bagi masyarakatnya.

Kendati memiliki wilayah kekuasaan yang luas, ia tetap tunduk kepada penguasa Abbasiyah hingga akhir hayatnya. Ia meninggal dalam salah satu pertempuran dengan leher yang ditembus tombak pada 480 H/1087 M di Sudan.

Ensiklopedia Islam  terbitan PT Ichtiar Baru Van Hoeve (IBVH) menyebutkan bahwa Abu Bakar merupakan tokoh Murabitun yang pertama kali mengembangkan sistem kesultanan di bawah kepemimpinan orang-orang Murabitun.

Ia mulai memerintah tahun 448 H/1056 M. Ketika berkuasa, Abu Bakar berhasil memperluas wilayah kekuasaan Dinasti Al-Murabitun hingga mencakup kota-kota besar di wilayah Sahara Magribi (sekarang Maroko).

Yusuf bin Tasyfin

Posisi kosong yang ditinggalkan Abu Bakar kemudian diisi oleh Yusuf bin Tasyfin. Ia dibaiat sebagai amir atau penguasa Al-Murabitun di Maghribi menggantikan Abu Bakar pada tahun 453 H/1061 M.

Sebagian penulis sejarah menyatakan bahwa ia adalah raja pertama Dinasti Al-Murabitun karena dialah pemimpin pertama yang terkenal dan mampu bertahan di atas tampuk pemerintahan selama hampir 50 tahun (453 H/1061 M-500 H/1107 M).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement