REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Produser film Innocence of Muslims, Sam Bacile alias Nakoula Basseley Nakoula mengaku dirinya bukanlah seorang Yahudi seperti yang pernah disebut sebelumnya. Hal ini diungkapkannya saat diperiksa polisi terkait filmnya yang dianggap menistakan Nabi Muhammad SAW.
Pengakuan ini diungkapkan Nakoula dalam pemeriksaan oleh kepolisian. Nakoula dijemput oleh sejumlah petugas di rumahnya di Cerritos, California, Jumat lalu. Dalam credit film tersebut, Nakoula menggunakan nama samaran Sam Bacile.
Kepada polisi, pria 55 tahun ini mengakui perannya sebagai produser dalam pembuatan film Innocence of Muslims. Ia mengaku menulis sendiri naskah skenario dengan dibantu oleh anaknya, Abanob Basseley.
Ia juga mengaku pembuatan film tersebut menghabiskan biaya sekitar 50 ribu hingga 60 ribu dolar AS. Proses pengambilan gambar dilakukan dalam waktu singkat, yakni 12 hari.
"Nakoula mengklaim dana pembuatan film tersebut berasal dari keluarga istrinya di Mesir," demikian pernyataan resmi kepolisian California seperti dilansir ABC News, Selasa (18/9).
Pengakuan Nakoula kepada polisi ini berbeda dengan pernyataannya sebelumnya kepada media yang menyebutkan film tersebut menelan biaya hingga lima juta dolar AS yang berasal dari donasi komunitas Yahudi.
Kepada polisi, Nakoula juga membantah dirinya bagian dari komunitas Yahudi dan mengklaim diri sebagai seorang Kristen Koptik Mesir-Amerika. Saat ini Nakoula dan keluarganya berada dalam perlindungan kepolisian di tempat yang tidak dipublikasikan. Kepolisian sendiri tidak mengungkapkan berapa lama Nakoula akan disembunyikan.
"Yang kami tahu hanya keluarga mereka untuk beberapa pekan atau bulan ke depan tidak akan kembali ke rumahnya," kata juru bicara kepolisian Steve Whitmore.