REPUBLIKA.CO.ID, ROMA - Film anti-Islam buatan AS 'Innocence of Muslims' melukai perasaan pengikut semua agama. Demikian kata seorang wartawati Italia pada Senin (17/9) waktu setempat.
Dalam satu wawancara eksklusif dengan IRNA, Antonella Ricciardi mengatakan film semacam itu ditujukan untuk mengobarkan konflik agama. 'Innocence of Muslims' menghujat Nabi Muhammad SAW dan membuat marah umat Muslim di seluruh dunia.
Saat merujuk kepada peran pemimpin agama dalam masyarakat yang berbeda di dunia, penulis Italia tersebut menyeru lembaga internasional agar memerangi ekstrimisme dan membela kesucian agama. Ricciardi juga mengatakan pemerintah AS mesti bertanggung-jawab untuk melakukan tindakan hukum terhadap pembuat film anti-Islam tersebut.
Ia kemudian menggambarkan protes di seluruh dunia terhadap film anti-Islam itu sebagai reaksi yang beralasan. Pada Senin, seorang tokoh agama di Pakistan mengutuk keras penayangan film anti-Islam buatan AS tersebut. Dia menyatakan perbuatan memalukan itu telah menambah besar kebencian umat Muslim terhadap rejim Zionis dan AS.
Wakil Kepala Jamiat Ulama-e-Islam Pusat, Maulana Gul Naseeb Khan, menyeru Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar tampil dengan suara lantang dalam menentang film yang menghujat Nabi Muhammad SAW tersebut.
"OIC mesti mencerminkan perasaan umat Muslim yang dilukai oleh film yang asusila itu," kata Naseeb Khan.