REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Ulama Australia tidak berdiam diri melihat aksi protes terkait film 'Innocence of Muslims' menjurus pada aksi kekerasan. Mereka berencana menggelar pertemuan guna mencegah umat Islam terlarut dalam emosi.
Juru bicara Dewan Nasional Imam Australia, Sheikh Mohammadu Saleem mengatakan para ulama sepakat aksi kekerasan harus dihentikan. Guna memperkuat seruan itu para ulama berkumpul, Selasa (18/9).
“Kami mengharapkan antarulama berkomunikasi satu sama lain, lalu menyerukan putusan bersama. Umat sangat marah dan terprovokasi film tersebut,” papar dia seperti dikutip onislam.net.
Di Victoria, para ulama telah berkordinasi dengan aparat keamanan guna mengendalikan situasi. Kordinasi itu dilakukan dengan dialog komprehensif. “Kami terus memantau situasi sekaligus berbicara dengan pemimpin Komunitas Muslim untuk mencari solusinya,” kata Wakil komisaris Kepolisian Victoria, Tim Cartwright.
Menurut Tim, situasi di Victoria sejauh ini masih terkendali. Itu karena seluruh elemen saling bekerja sama dan berkordinasi. “Semua terlibat, dari tokoh muslim, perdana menteri dan warga Victoria,” kata dia.
Manajer umum Dewan Islam Victoria, Nail Aykan mengatakan pihaknya merasa prihatin dengan perkembangan situasi di Sydney. Pihaknya tak menduga aksi damai segeraberubah menjadi kekerasan.