Sabtu 22 Sep 2012 13:57 WIB

Hati-Hati Beli Air Kemasan Isi Ulang

Rep: gilang akbar pambudi/ Red: M Irwan Ariefyanto
Depo air isi ulang (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Depo air isi ulang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Kekeringan menyebabkan air kemasan galon bermerek sulit ditemukan di Jabodetabek. Sebagian masyarakat pun beralih ke air kemasan isi ulang. Tapi, masyarakat diminta berhati-hati kalau memilih membeli air kemasan isi ulang.

Ketua Asosiasi Penguasa Depot Air Minum (Aspada) Bogor, Jawa Barat, Heru Kiswanto, mengatakan, saat ini banyak depot air minum isi ulang yang belum memenuhi standar untuk menunjang kebersihan produknya.

Dia mengatakan, saat ini memang belum ada aturan jelas mengenai izin operasional agen air isi ulang.

"Tapi, setidaknya suatu depot harus memiliki suatu jaminan usaha yang dijalankannya telah diakui dari segi kesehatan dan kehigienisan," katanya kepada ROL.

Di Kota Bogor, dia mengatakan, depot air minum isi ulang harus memiliki sertifikat uji laboratorium dari dinas kesehatan setempat. Kepemilikan sertifikat tersebut menandakan peralatan pengisian air telah diakui secara klinis.Karena itu, Heru meminta masyarakat untuk tidak ragu menanyakan perihal sertifikat ini kepada petugas di depot air minum saat hendak mengisi air galon. Masyarakat juga harus memperhatikan sertifikat yang ditunjukkan.

Sebab, tak jarang suatu depot hanya menggunakan sertifikat bersih dari penyuplai air. Padahal, sertifikat tersebut berbeda dengan uji laboratorium dari dinas kesehatan. "Depot tersebut memiliki sertifikat, namun bukan sertifikat uji laboratorium dari Dinkes Bogor," kata dia.

Heru menjelaskan, sertifikat bersih dari penyuplai air hanya bukti air yang dipasok ke depot tersebut berasal dari sumber terpercaya. Sedangkan, sertifikat dari Dinkes Bogor untuk menjadi bukti depot itu layak beroperasi.

Cara lainnya, masyarakat bisa bertanya kepada petugas pengisi air galon sistem penyaringan yang digunakan. "Tanyakan saja pada petugasnya, mana alat sterilisasinya. Setelah ditunjukkan, perhatikan filter di dalamnya. Semakin banyak filter semakin bagus," kata dia.

Heru mengatakan, dengan filter atau penyaring tersebut, karbon aktif di dalamnya dapat menurunkan komposisi mineral dalam air yang dimasukkan ke dalam galon. "Air merupakan kebutuhan primer. Kalau sampai air yang dikonsumsi kotor akan mengundang penyakit. Karena itu, pintar-pintar memilih depot pengisian air," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement