Selasa 25 Sep 2012 22:23 WIB

KPAI: Perlu Langkah Luar Biasa Cegah Tawuran

Red: Yudha Manggala P Putra
Tawuran pelajar (ilustrasi)
Foto: inioke.com
Tawuran pelajar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai perlu ada langkah strategis dan luar biasa untuk menangani tawuran antarpelajar.

"Tidak bisa reaktif dan artifisial, yang terkesan tambal sulam. Apalagi saling lempar tanggung jawab," kata Wakil Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh di Jakarta, Selasa (25/9).

Sementara untuk kasus tawuran antara pelajar SMA 6 dengan SMA 70 Jakarta yang seolah turun-temurun, menurut Niam, perlu dilakukan upaya memutus jejak permusuhan dan dendam warisan tersebut.

Caranya adalah dengan menghilangkan seluruh identitas kultural yang dapat membangkitkan solidaritas grup yang sempit, yang memantik terjadinya kebencian dan permusuhan kedua belah pihak.

"Sebagai langkah awal bisa dengan mengubah nama sekolah untuk menghilangkan dendam laten, misalnya jadi SMA 706, agar identitas dan kebanggaan kelompok yang disalurkan secara salah tersebut terputus," kata Niam.

Niam mengatakan, dalam kasus tawuran siswa SMA 6 dan 70, peran alumni sangat menentukan untuk bisa mencegah dan memutus mata rantai kekerasan di antara pelajar kedua sekolah itu. "Peran alumni sangat penting untuk mencegah dan memutus transmisi kekerasan siswa," kata Niam.

Namun, menurut Niam,  meski peran alumni sangat menentukan, di sisi lain merka bisa juga justru melanggengkan kekerasan tersebut. Peran yang salah itulah yang harus dihilangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement