REPUBLIKA.CO.ID, KEBAYORAN BARU -- Akibat insiden tawuran SMAN 70 dan SMAN 6 Jakarta yang menewaskan satu siswa SMAN 6 bernama Alawy Yusianto Putra (15), kedua sekolah diliburkan hari Selasa (25/9) hingga Jumat (28/9). Mereka akan masuk lagi pada Senin (1/10) pekan depan untuk melakukan aktifitas belajar seperti biasa.
"Dua sekolah (SMAN 6 dan SMAN 70) diliburkan," ujar Cecep Kohar, Petugas Keamanan SMAN 6 Jakarta kepada Republika, Rabu (26/9). Selama libur ini, jajaran SMAN 6 dan SMAN 70 menjalani agenda yang sama yaitu merumuskan solusi bersama agar kejadian serupa tidak terulang.
Menurut Cecep, Kepala Sekolah SMAN 6, Kadarwati Mardiutama dan jajarannya melakukan serangkaian rapat-rapat koordinasi dengan berbagai pihak. "Hari ini kalau tidak salah ke DPR," ujar Cecep.
Pantauan Republika, suasana sekolah dijaga ketat oleh dua orang petugas keamanan dan pintu gerbang ditutup. Media hanya diperbolehkan mengambil gambar dari luar. Tampak papan pengumuman yang ditempel informasi jadwal piket guru, pengumuman libur, ucapan bela sungkawa dan foto Alawy dalam ukuran kertas A4.
Dekat dengan pintu gerbang terdapat karangan bunga berwarna kuning dan putih yang bertuliskan Turut Berduka Cita dari SMA Cendrawasih Jakarta. Di dalam pintu gerbang pun dipajang poster Kode Etik jurnalistik. "Sesuai mandat jangan dulu ada media yang masuk," ujar Cecep.
Meskipun pengamanan ini cukup ketat, menurutnya, ia dan kawannya tidak memperketat penjagaan. "Biasanya juga begini," ujarnya.