Kamis 27 Sep 2012 18:48 WIB

Surabaya Pulangkan 29 PSK ke Daerah Asal

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
PSK (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
PSK (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Upaya gencar Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya menutup bisnis prostitusi di beberapa lokalisasi di kota Surabaya ternyata bukan isapan jempol. Keinginan kuat Pemkot Surabaya ini ditunjukkan dengan memulangkan puluhan pekerja seks komersial (PSK)  yang berasal dari lokalisasi Dolly dan jarak.

Setidaknya ada 29 PSK yang sudah mengungkapkan kesiapan mereka untuk dipulangkan ke daerah asal dan memulai hidup baru. Pemkot Surabaya kemudian mengistilahkan mereka sebagai 'Wanita Harapan'.

Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dalam pembekalannya kepada 'wanita Harapan' ini berpesan, agar mereka setia dan konsisten dengan komitmen yang telah mereka ikrarkan.

"Jangan ragu untuk berhijrah, karena ini adalah kesempatan yang baik untuk memulai hidup yang baru," pesan Risma kepada 29 'Wanita Harapan' di kediaman dinas Walikota, Kamis (27/9).

Sebelum diberangkatkan, para 'Wanita Harapan' ini kemudian diberikan santunan usaha oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sebesar Rp 3 juta. Harapannya, santunan ini dapat menjadi modal utama mereka untuk memulai usaha di kampung halaman.

Risma juga menegaskan jangan sampai mereka kembali terpikat dengan ajakan para mucikari untuk kembali berbisnis seks. Ia mengingatkan, setelah menjalani hidup baru tanpa bisnis seks nantinya, agar mereka tetap tegar menjalani pahit getirnya kehidupan. "Walaupun sekecil apapun pendapatan usaha, yang penting halal. Itu jauh lebih baik dan bermanfaat daripada uang haram hasil transaksi seks," terang Risma.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement