REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI--Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, Jawa Barat, mengantisipasi kemungkinan pemilihan kepala daerah setempat berlangsung dua putaran.
Oleh karena itu, KPU Kota Bekasi telah mengalokasikan anggaran cadangan Rp 13 miliar untuk pelaksanaan pilkada putaran kedua, kata Ketua KPU Kota Bekasi, TB Hendy Irawan, di Bekasi, Senin.
"Anggarannya dialokasikan melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) pada November mendatang," ujar Hendy.
Menurut dia, Pemerintah Kota Bekasi telah memprioritaskan anggaran tersebut untuk segera dicairkan bila terjadi pilkada putaran kedua pada 2013.
"Kami sudah mendapat jaminan dari pemerintah daerah bahwa anggaran tambahan itu pasti cair bila terjadi putaran dua. Tetapi jika tidak, uang Rp 13 Milliar itu akan kita kembalikan ke kas daerah," katanya.
Selain melalui ABT, anggaran tambahan juga telah dialokasikan oleh APBD Jawa Barat sebesar Rp 3 miliar sebagai dana hibah pilkada di seluruh daerah di provinsi setempat. "Hanya Kota Bekasi yang sampai saat ini belum sempat memanfaatkan dana itu. Kalau perlu akan kita minta dana tersebut melalui Wali Kota Bekasi," katanya.
Namun demikian, kata dia, KPU Kota Bekasi akan berusaha semaksimal mungkin agar pilkada berlangsung satu putaran. "Salah satu ciri suksesnya demokrasi pilkada adalah tidak sampai berujung di Makamah Konstitusi," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah mengantisipasi hal itu melalui kerja sama dengan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), dan sejumlah lembaga hukum seperti kepolisian dan lainnya.
"Persengketaan pilkada yang di antaranya terjadi di Kabupaten Bekasi dan Tangerang Selatan yang melakukan pilkada ulang dua kali, akhirnya menguras tenaga dan memakan biaya yang cukup tinggi. Kami akan coba bekerja sama dengan Panwaslu untuk menghindari itu," ujarnya.