Kamis 04 Oct 2012 10:37 WIB

Pasca-Commuter Line Anjlok, Penumpang 'Serbu' Bus

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Djibril Muhammad
COMMUTER LINE ANJLOK. Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL Commuter Line Jurusan Bogor-Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (4/10).
Foto: ANTARA
COMMUTER LINE ANJLOK. Sejumlah petugas melakukan pemeriksaan sebelum melakukan evakuasi gerbong KRL Commuter Line Jurusan Bogor-Jakarta Kota yang anjlok dan menabrak pembatas rel di Stasiun Cilebut, Bogor, Jabar, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Imbas dari anjloknya commuter line di stasiun Cilebut, Bogor, Kamis (4/10) pukul 6.15 WIB pagi tadi menyebabkan penumpang mengalihkan armada transportasi dari kereta menjadi bus. Penumpang yang pada umumnya adalah pekerja di Jakarta memilih bus untuk membawa mereka ke tempat kerja.

Yana Anisa, karyawati perusahaan swasta di Lebak Bulus, Jakarta Selatan mengatakan bus Agramas jurusan Bogor-Lebak Bulus yang biasa ia tumpangi pagi ini lebih penuh dari biasanya. "Saya berangkat pukul 7.00 tadi, dan tidak biasanya banyak sekali orang yang mengantre bus Agramas," ujarnya kepada Republika, Kamis (4/10).

Salah satu sopir bus Agramas pun mengatakan Perusahaan Otobus (PO)-nya mengirimkan bus bantuan hingga empat armada untuk mengangkut penumpang di Terminal Baranang Siang, Bogor, Jawa Barat. "Tadi pagi kirim empat bus, trayeknya dari Bogor ke Karawang," ujarnya.

Penumpang commuter line yang anjlok, Rosa Mulya mengatakan kereta yang ia tumpangi menambrak peron di Stasiun Cilebut dan sebelumnya terasa kondisi kereta direm mendadak. Sementara Winda Martrilia, penumpang yang sedang menunggu kereta saat itu di Stasiun Cilebut mengatakan gerbong satu hingga tiga masih tetap di jalur ke Jakarta sedangkan gerbong empat hingga tujuh melintang keluar dari jalur dan menabrak peron.