REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum usai kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri, beredar juga informasi mengenai mundurnya Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Nanan Sukarna. Namun, kabar pengunduran diri yang beredar siang ini tersebut dibantah oleh Mabes Polri.
"Belum ada mbak. (Wakapolri) masih kerja seperti biasa," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Suhardi Alius melalui pesan singkatnya kepada Republika, Senin (8/10).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Nanan mengisyaratkan akan mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jawa Barat. Saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, ia tidak membantah dan tidak pula mengiyakan.
"Saya pribadi nggak ada kepengenan gitu lho. Kembali pada manfaatnya, apa betul saya bermanfaat di Jawa Barat itu. Apakah tidak ada yang lebih bagus dari saya di sana untuk membangun Jabar. Kalau ada (calon lain) pilih saja itu," ujar Nanan.
Sedangkan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Agus Rianto tidak tegas menjawab perihal kabar mundurnya Nanan.
"Apakah beliau jadi mencalonkan atau tidak kan kita belum koordinasi lebih lanjut. Saya coba cek lagi apakah beliau jadi mencalonkan diri? Karena salah satu persyaratannya ya itu (mundur). Tapi kita tunggu info yang benar-benar oke lah ya baru kita sampaikan," ujar Agus, Senin (8/10).
Bursa calon gubernur Jawa Barat diramaikan oleh beberapa nama. Nama yang muncul adalah duo inkumbent Ahmad Heryawan (Aher), Dede Yusuf, Rieke Dyah Pitaloka, Nanan Sukarna, dan Irianto MS Syafiuddin (Yance)