REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA – Kanada tak mau ambil risiko mengizinkan pastor kontroversial asal Florida, Terry Jones, memasuki wilayahnya.
Mereka khawatir kedatangan pencetus ide pembakaran Alquran pada Kamis (11/10) ini bakal memicu kerusuhan.
Sebelumnya, Jones telah ditolak masuk ke Inggris dan Jreman. Kedua negara itu mempunyai pertimbangan yang sama dengan Kanada.
Apalagi Jones sudah mendapat 400 ancaman, bahkan ada pihak yang menjanjikan pemberian uang sebesar 6.4 juta dolar AS untuk kepala Jones.
"Saya prihatin tidak bisa menyeberangi perbatasan. Saya tahu bahwa Kanada dan Inggris memiliki hubungan yang kuat dan dekat," kata Jones seperti dikutip torontosun.com, Selasa (9/11).
Meski demikian, Jones merasa optimis akan diberikan izin menyeberangi Kanada. "Saya tidak punya apa-apa untuk disembunyikan. Kanada penting bagi kami. Pertimbangannya, Kanada merupakan tempat yang aman," ujarnya.
Juru bicara Badan Layanan Perbatasan Kanada (CBSA) sendiri memastikan akan menolak Jones. Pertimbangan CBSA, Jones memiliki catatan negatif yang cukup dijadikan alasan penolakan tersebut.
Kepolisian Toronto telah siaga menjaga kemungkinan Jones akhirnya diizinkan masuk Kanada. Panitia acara dari Canadians United Against Terror, Allan Einstoss, mengatakan masyarakat akan kecewa jika Jones tidak diizinkan masuk ke negara itu. Sebab, panitia belum menyiapkan pengganti. "Kami pastikan acara berlangsung damai," kata dia.
Jones sendiri dijadwalkan masuk ke Kanada melalui Detroit. Ia akan hadir dalam aksi unjuk rasa di Queen Park, Toronto. Setelahnya, ia akan kembali ke AS.