REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Periode 1998-2005, Yusril Ihza Mahendra menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai sosok yang mencla-mencle.
Pasalnya, Yusril menyebut ucapan SBY jauh panggang dari api. Yusril mengatakan SBY pernah mengatakan bakal memerangi narkoba, tapi beberapa waktu lalu Presiden SBY justru memberikan grasi kepada sejumlah gembong narkoba.
Sejumlah gembong narkoba bisa dibilang kelas kakap, sebut saja Schapelle Corby, Deni Setia Maharwan, serta Melika Pranola alias Ola. Karena itu, Yusril mempertanyakan komitmen dan alasan SBY dalam mengeluarkan grasi kepada sejumlah gembong narkoba. (baca: Yusril: Presiden Ingkari Perkataannya Sendiri).
Kendati pemberian grasi merupakan hak penuh presiden, namun, Yusril menyebut presiden harus menjelaskan secara gamblang soal pertimbangan penggunaan hak tersebut kepada masyarakat. "Presiden kok gak punya komitmen," sindir Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia kesebelas itu.
Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia ke-21 ini berpendapat grasi seharusnya tidak diberikan kepada terpidana narkoba. Hal itu, masih kata Yusril, mengingat dampak besar yang dapat ditimbulkan dari zat adiktif tersebut.