REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gubernur DKI Jakarta diharapkan dapat melakukan sinergi dengan daerah penyangga ibukota Jakarta, seperti Depok, Tangerang dan Bogor. Harapan tersebut disampaikan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
"Jangan menyalahkan daerah penyangga sebagai pembawa masalah bagi Jakarta, tetapi bagaimana bisa bersinergi untuk kepentingan bersama," kata Nur Mahmudi, di Balaikota Depok, Senin (15/10).
Ia menilai, banyak tantangan dan adaptasi yang harus dilalui oleh Jokowi dalam memimpin percepatan pembangunan Jakarta. Untuk itu perlu sinergitas kota Jakarta dan kota-kota penyangga seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang maupun Bogor.
Ia menilai sinergi yang sudah dilakukan selama ini sudah dibentuknya Badan Kerja Sama Pemerintahan (BKSP) yang setiap tahun dananya dikucurkan oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta kepada kawasan penyangga.
Kota Depok mendapat kucuran dana Rp3 miliar sampai Rp5 miliar setiap tahun untuk pendanaan banjir, lingkungan, ataupun infrastruktur. Prioritas pertama yang harus dilakukan tentunya masalah transportasi. Pemberlakuan program pengumpan bus Trans Jakarta atau Feeder Busway.
Nantinya lanjut dia Depok akan menyediakan mini bus untuk menuju bus Trans Jakarta ke arah Pasar Minggu ataupun Kampung Rambutan. Memang menjadi konsekuensi bagi Depok dan Bogor yang berada di bagian hulu, seringkali dituding sebagai pembuat masalah.
Ia juga berharap Jokowi memperhatikan situ-situ yang ada di Kota Depok sebagai Ruang Terbuka Hijau dan daerah resapan air tak jebol. "Situ Pedongkelan di Cimanggis berbatasan persis dengan Jakarta Timur. Lebih baik Jakarta bantu biaya pengerukan dan pendalaman, memperkokoh dinding menampung air," katanya.
Untuk itu kata Nur Mahmudi Jokowi jangan hanya berkunjung ke Depok tetapi juga bisa meningkatkan dana anggaran sinergisitas.