REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Sembilan hari jelang hari raya Idul Adha 1433 Hijriah, pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban kian diperketat. Salah satunya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala Bidang Peternakan Distan Kendari, Murdiantoro, di Kendari, Selasa mengatakan, pengawasan dilakukan menanggapi maraknya pedagang hewan kurban dadakan menjelang Idul Adha.
"Kegiatan pengawasan seperti ini rutin kami lakukan setiap menjelang perayaan idul adha," kata Murdiantoro.
Ia mengatakan, pengawasan yang dilakukan di tempat-tempat penampungan hewan kurban milik pedagang atau pengusaha, baik hewan kurban sapi maupun hewan kurban kambing.
Setiap hewan kurban tersebut, katanya, dilakukan pemeriksaan kesehatan, guna mencegah penularan penyakit hewan ke manusia dan memberi kenyamanan kepada konsumen.
Menurut dia, dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan tersebut, pihaknya menerapkan standar aman, sehat, utuh dan halal untuk kriteria daging kurban.
Ia menjelaskan, hewan kurban harus mempunyai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), kalau hewan dari luar daerah maka harus memiliki SKKH dari daerah asal hewan tersebut untuk memastikan hewan tidak membawa penyakit.
"Kami juga akan menurunkan tim yang akan memantau hewan kurban tersebut sampai proses penyembelihan.