Selasa 16 Oct 2012 14:05 WIB

Tukang Sate: Telepon Saya Direject Jokowi

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Hafidz Muftisany
 Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau permukiman kumuh dan padat penduduk di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (16/10).  (Aditya Pradana Putra/Republika)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau permukiman kumuh dan padat penduduk di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (16/10). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Senin (15/10).

Saat kampanye keduanya berjanji akan menerima telepon dari warga. Pedagang sate padang keliling Tedjo (38 tahun) mencoba untuk menelpon keduanya.

Wajah Tedjo berkeringat dan terlihat mulai tegang. Untuk pertama kali, Tedjo mencoba menghubungi nomor Jokowi. Dia mengaku nomor 081282239001 tersebut terhubung tapi tidak diangkat. "Nyambung tapi tidak diangkat," ujarnya gugup.

Selanjutnya, Tedjo mencoba menghubungi Ahok dengan nomor 081316326452 tapi juga tidak diangkat. Kemudian, warga Rawa Badak ini mencoba menghubungi nomor Ahok yang lain dengan nomor 0811944728.

Dia kecewa. Menurutnya dia terkena mailbox, agar meninggalkan pesan. Tedjo terlihat pasrah. Dia mulai berandai-andai. Dia yang sehari-hari berkeliling di Koja mengira keduanya sedang makan karena jam menunjukkan pukul 13.30 WIB.

Beberapa saat kemudian, Tedjo kembali menghubungi nomor Jokowi. "Di reject," katanya sambil menunjukkan handphonenya.

Menurutnya, Jokowi sedang sibuk. Dia mengatakan kemungkinan Jokowi tidak mengangkat telepon karena pejabat biasanya tidak mau mengangkat nomor baru. Apalagi setelah dilantik dia berpikir pasti banyak telepon yang masuk.

Tedjo hanya ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya Jokowi dan berpesan agar Jokowi tidak melupakan pedagang kaki lima. Dia ingin menyampaikan harapan kepada sang gubernur agar melindungi pedagang kaki lima supaya tidak diusir oleh Satpol PP. Selain itu, dia berharap agar bisa memiliki rumah layak dan biaya kesehatan gratis di rumah sakit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement