Rabu 17 Oct 2012 02:30 WIB

Jet Hawk 200 Termasuk Pesawat Canggih

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Hafidz Muftisany
  Pesawat Hawk 200 Single Seater (Kursi Tunggal) milik TNI AU jatuh sekitar 3 km dari Bandara Sultan Syarief Kasim II Pekanbaru, Selasa (16/12).
Foto: Antara
Pesawat Hawk 200 Single Seater (Kursi Tunggal) milik TNI AU jatuh sekitar 3 km dari Bandara Sultan Syarief Kasim II Pekanbaru, Selasa (16/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- DPR mendesak Pemerintah agar segera lakukan investigasi terkait jatuhnya pesawat Hawk 200 buatan British Aerospace Inggris milik TNI AU di wilayah permukiman Pekanbaru, Riau.

Pasalnya, pesawat itu terbilang layak pakai dan juga baru dibeli pemerintah pada tahun 2000-an.

"Pesawat itu masih aktif dipakai TNI Angkatan Udara. Masuk tahun 2000-an masih layak. Umur pesawat 20-25 tahun itu masih layak pakai," ujar Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (16/10).

Sebab, menurutnya Pesawat tersebut terbilang canggih dengan menggunakan mesin jet. Sehingga, dia meyakini jatuhnya pesawat tersebut bukan karena kondisinya (suku cadang) buruk dan sudah lama.

"Kemarin TNI Angkatan Udara mengajukan biaya perawatan. Jadi di kacamata kami tidak ada yang dikawatirkan. Mengapa terjadi kecelakaan itu nanti harus ada investigasi," kata politisi PDIP ini.

Bahkan justru kata dia, TNI sudah membeli dua skuadron pesawat Hawk 200 yang ditempatkan di Pekanbaru dan Pontianak.

Sebelumnya, sebuah pesawat Hawk 200 buatan British Aerospace Inggris milik TNI AU diberitakan jatuh di sekitar perumahan Pandau Permai, Pekanbaru, Riau, Selasa (16/10/2012) sekitar pukul 09.30.

Pesawat yang dipiloti Letnan Dua Penerbang Reza Yori Prasetyo itu sedang melakukan latihan rutin dan diberitakan sempat oleng sebelum jatuh. Pilotnya sendiri berhasil selamat karena keluar menggunakan kursi lontar sebelum pesawat jatuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement