Kamis 18 Oct 2012 09:49 WIB

Janji Setia Cameron untuk Rezim Zionis Israel

Britain's Prime Minister David Cameron speaks during a news conference on the second day of the G20 Summit in Los Cabos, Mexico June 19, 2012.
Foto: Reuters/Henry Romero
Britain's Prime Minister David Cameron speaks during a news conference on the second day of the G20 Summit in Los Cabos, Mexico June 19, 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, IslamTimes - Perdana Menteri Inggris David Cameron sekali lagi memperbaharui kesetiaannya kepada Zionis. Kesetiaan itu diutarakannya saat berbicara di acara makan malam tahunan, United Jewish Israel Appeal di London. Cameron kepada Zionis berjanji akan mendukung koalisi pemerintahannya dengan Israel yang tak bisa ditawar. Kesetiaan Perdana Menteri adalah milik Israel. 

Sebelum dia terpilih menjadi Perdana Menteri dalam pemilihan umum, Mei 2010, TV Channel 4 memutar film dokumenter berjudul 'Inside Britain’s Israel Lobby' yang mengungkapkan setidaknya setengah dari kabinet bayangan waktu itu adalah anggota dari Friends Konservatif Israel (CFI ), kelompok pelobi pro-Israel di Inggris. 

Film dokumenter itu juga mengungkapkan sumbangan untuk partai Konservatif pimpinan Cameron berasal dari semua anggota CFI. Diketahui, semua bisnis mereka berjumlah lebih dari £ 10 juta selama 8 tahun terakhir. 

David Cameron sendiri menerima sumbangan 15 ribu poundsterling dari Poju Zabludowicz, seorang miliarder Finlandia yang mengetuai Bicom (the Britain Israel Communications and Research Centre ).

Sejauh ini, jelaslah mengapa Perdana Menteri Inggris membabi buta mendukung lobi-lobi pro-Israel. David Cameron bukan wakil rakyat negaranya, namun agen lobi-lobi Zionis di dalam Inggris. 

Dalam pidatonya dihadapan Serikat Banding Yahudi Israel, Cameron memperingatkan universitas Inggris dan serikat buruh yang ingin memboikot Israel. 

"Dan untuk mereka yang di universitas-universitas dan serikat perdagangan Inggris, dan yang ingin memboikot Israel dengan mengirim ke ghetto internasional, saya katakan bahwa pemerintah ini tidak pernah akan membenarkan Anda untuk menutup hidup dan kemitraan selama 60 tahun yang membuat kedua negara ini lebih kuat, saya juga mengatakan, kami tahu apa yang Anda lakukan, dan kami tidak akan membenarkannya," tutur Cameron. 

Perdana Menteri Inggris juga memperbaharui dukungan pemerintahannya untuk Zionis dengan mengancam Republik Islam Iran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement