Leluasa Jalankan Agama
Bagi kalangan Muslim, Kanada dikenal sebagai negara yang tidak menghalangi umat Islam untuk menunaikan ritual ibadahnya.
Iklim semacam itulah yang tak selalu ditemukan kaum Muslim di negara-negara tempat agama Islam merupakan minoritas.
Di tengah maraknya diskriminasi terhadap Muslim di Eropa maupun Amerika Serikat, Muslim di Kanada hidup tenang dan leluasa mempraktikkan agamanya.
Berdasarkan Canadian Charter of Rights and Freedoms, Pemerintah Kanada menjamin kebebasan masyarakatnya dalam hal apa pun. Undang-undang ini melarang tindak diskriminasi atas ras, kewarganegaraan, etnis, warna kulit, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, status pernikahan, status keluarga, dan kecacatan.
Muslim Kanada pun tak dilarang berjilbab ke sekolah dan tempat kerja meski mengenakan burka dan niqab (cadar) di tempat umum dilarang. Walaupun ketentuan ini berlaku di seluruh wilayah Kanada, namun bagi Provinsi Quebec hal ini masih jadi kontroversi. Penggunaan jilbab dan cadar tidak dibenarkan di wilayah tersebut pada 2010.
Perayaan keagamaan pun dihormati. Muslim juga bebas bergabung dengan kelompok etnis, agama, ras, maupun komunitas budaya lainnya. Namun, kondisi Muslim Kanada sempat memburuk ketika pecah revolusi Irak pada 1979 dan peristiwa 11 September 2001 di AS.
Menyusul kejadian itu, banyak diskriminasi dan citra negatif yang dilekatkan pada komunitas Muslim. Sebuah penelitian yang dilakukan Kongres Islam Kanada pada 2002-2004 menunjukkan, kebanyakan surat kabar Kanada menggunakan kata-kata keras untuk mendefinisikan Muslim, misalnya Muslim ekstremis.
Padahal, survei terbaru yang dibuat pada 2007 menyimpulkan, dibanding Muslim di Inggris, Jerman, Prancis, dan Spanyol, Muslim Kanada sebenarnya relatif moderat dan taat. Jadi, sangat tidak tepat jika mereka disebut sebagai Muslim ekstremis.