Sabtu 20 Oct 2012 13:49 WIB

Hidupkan Portal Berita, Newsweek Pilih Jadi 'Fosil'

Rep: bambang noroyono/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Majalah berita mingguan, Newsweek, memutuskan berhenti terbit pada 31 Desember 2012
Foto: CNNMONEY
Majalah berita mingguan, Newsweek, memutuskan berhenti terbit pada 31 Desember 2012

REPUBLIKA.CO.ID, Kiamat bagi media cetak diyakini adalah keniscayaan. Mungkin, Leonard Kleinrock akan mengatakan demikian sejak dia menemukan internet pada 1969 .

Internet telah menjadi teknologi yang mahacepat, ringkas, dan tentunya hemat. Perkembangan internet semakin menggila pada 1990-an.

Gertakannya tidak main-main mengancam keberadaan media cetak. Waktu itu, banyak "peramal" mengatakan satu dekade sejak portal berita pertama kali muncul, yang namanya koran, majalah, atau apa saja media konvensional menunggu untuk menjadi fosil.

Gertakan belum terbukti. Masih banyak pembaca yang memilih menikmati media konvensional. Walau terseok-seok, setidaknya ribuan penerbitan koran dan mingguan banyak yang bertahan, bahkan tumbuh, meski sebagian, memang tumbang.

Tetapi harus diakui media online tanpa sadar telah mengalihkan mata pembaca. Newsweek, majalah mingguan terbesar didunia, bahkan dipaksa mengakui keunggulan inovasi zaman tersebut.

Mingguan yang didirikan oleh Thomas Martyn ini memutuskan menjadi fosil, setelah delapan dekade terbit. Majalah yang beredar sejak 1933 ini mengumumkan berhenti terbit pada 31 Desember nanti.

The Daily Beast -- portal berita Newsweek -- mengatakan perkembangan teknologi memaksa peralihan tersebut. Sebuah portal bernama Newsweek Global mulai menyiapkan diri untuk menjadi pengganti.

Sepuluh tahun belakangan, saingan majalah Time ini  telah kehilangan lebih dari separo pelanggannya. Jutaan pembaca dan pelaku bisnis dikatakan mulai meninggalkan tradisi pemberitaan majalah tersebut.

Rupanya pembaca dan pemasok iklan pada majalah tersebut dianggap lebih menikmati pemberitaan secara realtime dan online. Media cetak sudah tidak dapat memberikan nilai yang dinamis hingga memukul telak pemberitaan ala mingguan.

Begitu juga nilai iklan, anjlok yang sangat dalam. Pelaku bisnis lebih memilih beriklan dengn media yang memberikan kemudahan, dan interaksi yang lebih hidup.

Majalah tersebut memiliki rekor penjualan 3,3 juta eksemplar pada 1991, dan anjlok pada Juni menjadi 1,5 eksemplar. Sedangkan iklan halaman hanya berdampak kecil bagi kemajuan perusahaan tersebut. Sangat tidak berimbang dengan saingan terkerasnya, Time.

"Anda tidak akan bisa benar-benar mengubah era inovasi yang menunggu," kata Pemimpin Redaksi Newsweek Tina Brown, seperti dilansir The New York Times, Jumat (19/10).

Bagi Tina tidak ada satupun yang akan bertahan menahan kemajuan zaman. Tina tidak menerima anggapan menjadi fosil tersebut. Ia lebih memilih menggunakan kata pindah cara ketimbang mengucapkan selamat tinggal

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement