Sabtu 20 Oct 2012 14:45 WIB

Partai Islam Kehabisan Waktu

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Ridwan Saidi
Foto: Republika/Subarkah
Ridwan Saidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Sepak terjang partai-partai Islam di mata tokoh Betawi sekaligus budayawan, Ridwan Saidi, akan segera menuju jurang keterpurukan. Menurutnya dengan kehadiran partai-partai nasionalis yang semakin pintar mencuri hati rakyat menjadi batu sandungan serius bagi partai islam.

 

“Ironis, dengan basis partai yang berideologikan agama islam di Negara mayoritas muslim, partai-partainya justru kian meredup,” ucapnya dalam acara diskusi bertema Merosotnya Perolehan Suara Partai Islam di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (20/10).

 

Baginya bila organisasi yang menjadi motor penggerak partai-partai Islam tak segera membenahi cara ‘dagangnya’ mereka akan kian jauh tertinggal.

 

Dia mencontohkan mengenai fokus tujuan dari masing-masing partai islam yang ada. Menurutnya, visi dan misi partai Islam tak jauh beda dengan partai nasionalis lainnya. Hal inilah yang justru menurutnya menjadi blunder partai Islam dalam menjajakan kebijakan-kebijakan politiknya.

 

“Kemarin Pemilukada saja kalah, itu karena meskipun background-nya Islam tapi apa yang ditawarkan pada masyarakat sama saja dengan calon dari partai nasionalis,” ucapnya.

 

Dia menyarankan, seharusnya partai Islam memiliki kebijakan khas yang mampu mengakomodir kepentingan umat Islam di Indonesia. Namun tetntu saja, secara cerdas partai Islam juga harus mampu memberi kepercayaan pada masyarakat non-Islam.

 

Sayang, menurutnya hal itu tak juga mampu dipraktikkan oleh partai-partai Islam di negeri ini. Alhasil setiap tahnnya, kans partai Islam untuk memengi Pemilu semakin memudar. Atas dasar inilah, mantan anggota DPR tahun 1977-1987 ini bahkan berani mengatakan partai Islam akan segera kehilangan pamor. “Mereka sudah kehabisan waktu, khususnya bila kita bicara mengenai Pemilu 2014,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement