REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketum DPP PAN enggan menanggapi hasil survei yang menyebut popularitas Parpol Islam dalam waktu belakangan menurun.
"Jangan ngomongin parpol (Partai Politik) dulu," ujarnya, setelah meresmikan Jembatan Muarasabak, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Senin (22/10).
Dia hanya tersenyum ketika ditanya apa upaya PAN dalam mendongkrak popularitas dan elektabilitas parpol.
Pamor partai politik berbasis Islam diprediksi semakin suram dalam pemilu 2014. Jajak pendapat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network menemukan bahwa jika pemilihan umum digelar saat ini, maka tidak ada parpol Islam yang mendapat suara lebih dari 5 persen. Sebaliknya, partai nasionalis akan meraup suara antara 5 hingga 21 persen.
Partai nasionalis yang diprediksi berkibar adalah Partai Golkar 21 persen, PDI-P (17,2 persen), Partai Demokrat (14 persen), Partai Gerindra (5,2 persen), dan Partai NasDem sebesar 5 persen.
Sebaliknya, parpol Islam, yaitu PKS, PPP, PAN, dan PKB, diprediksi tenggelam. Perolehan suara mereka di bawah lima persen.
"Ini merupakan pertama kalinya partai Islam tidak masuk lima besar," kata peneliti LSI Network, Adjie Alfaraby, dalam pemaparan hasil survei "Makin Suramnya Partai dan Capres Islam di Pemilu 2014."