REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik DPP PKS sekaligus Wakil Ketua Fraksi PKS Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri dan Teknologi (Ekuintek) Sohibul Iman menilai bahwa pemenang pemilu akan ditentukan oleh pergerakan pemilih dengan suara yang mengambang. Ia menyebut pemilih tipe ini masih mencapai 30-43 Persen.
“Dengan begitu segala kemungkinan bisa terjadi, dan peluang PKS tetap sangat besar. Tentunya pemilih mengambang akan melihat rekam jejak integritas partai dan kader partai beserta kinerjanya. Termasuk rating tingkat kasus korupsi dari Seskab dan ICW tentunya akan menjadi pertimbangan pemilih tersebut," papar Sohibul, Selasa (23/10).
Dia mendasarkannya pada hasil survei Prisma Resource Center, lembaga bentukan Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), menunjukkan angka pemilih mengambang atau swing voter mencapai 42,4 persen. Dengan rincian responden yang menjawab rahasia sebanyak 22,2 persen; tidak tahu 20,2 persen dan tidak ikut memilih 4 persen.
Survei Trust Indonesia sebelumnya juga menunjukkan pemilih mengambang masih 33 persen. Survei CSIS dan LSI juga menunjukkan pemilih yang belum menentukan masih 41 persen dan 30 persen.
"Dengan kondisi ini tidak ada partai yang bisa mengklaim menjadi pemenang saat ini. Penggiringan opini bahwa partai Islam merosot juga sangat prematur daan kami yakin PKS akan dapat meningkatkan dukungan,"harap Sohibul.
Terlebih lagi, lanjutnya, kasus-kasus korupsi yang dituduhkan kepada kader PKS ternyata tidak terbukti. Seperti kasus Misbakhun, yang kemudian terbukti tidak bersalah. "Kita harapkan masyarakat semakin jeli melihat integritas dan kinerja kader-kader partai. "tegas Sohibul.