Senin 05 Nov 2012 17:58 WIB

Jokowi: Saya Pro Transportasi Massal

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Fernan Rahadi
  Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (2 kiri) bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kiri) di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Selasa (31/10).
Foto: Agus Bebeng/Antara
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (2 kiri) bersalaman dengan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (kiri) di Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Selasa (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, belum memutuskan tindak lanjut proyek enam ruas jalan tol dalam kota. Naga-naganya, Jokowi lebih memprioritaskan proyek-proyek transportasi massal.

"Saya pro transportasi massal," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (5/11).

Seperti diketahui, pemerintahan Jokowi masih punya sugudang pekerjaan rumah soal tindak lanjut megaproyek monorel dan MRT. Untuk mengintegrasikan berbagai proyek-proyek besar itu, Jokowi melakukan kaji ulang secara menyeluruh.

"Saya sudah sampaikan dalam kajian dengan PU (Kementerian Pekerjaan Umum), saya pro pada angkutan massal tidak pada tol dalam kota. Tol dalam kota loh ya," tegasnya.

Seperti diketahui, rencana pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota dimulai sejak era mantan Gubernur Fauzi Bowo. Pengerjaannya akan dilakukan dalam empat tahap.

Tahap pertama, ruas tol Semanan - Sunter sepanjang 17,88 km dan Sunter - Bekasi sepanjang 11 km. Kedua, ruas tol Duri Pulo - Kampung Melayu sepanjang 11,38 km dan Kemayoran - Kampung Melayu 9,65 km.

Ketiga, Ulujami - Tanah Abang sepanjang 8,27 km. Terakhir, Pasar Minggu - Casablanca 9,56 km. Proyek tol ini diklaim tidak akan menghabiskan lahan di Jakarta karena dibangun dengan konstruksi seperti jalan layang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement