REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Foto-foto perjuangan Arek-arek Surabaya dalam 'Resolusi Jihad' dipamerkan di Atrium Royal Plaza, Kota Surabaya, mulai 5-11 November.
Ketua Panitia Peringatan Resolusi Jihad GP Ansor Surabaya, M. Hasyim Asyari, mengatakan foto-foto yang dipamerkan berasal dari museum 'Resolusi Jihad' Nahdatul Ulama (NU). Foto-foto itu merupakan koleksi keluarga Gus Sholah (KH Sholahudin Wahid) Tebu Ireng Jombang dan koleksi keluarga alm Hasyim Latif yang dulu pernah menjadi komandan jihad fisabillah nasional.
"Tujuan pameran untuk meramaikan perayaan Hari Pahlawan di Surabaya dan membuat masyarakat tahu adanya keterlibatan warga NU," kata Hasyim.
Ketua GP Ansor Surabaya, Muhammad Asrori Muslich, mengungkapkan Ansor sebagai badan otonom Nahdatul Ulama (NU) memiliki kewajiban untuk menginformasikan ke masyarakat mengenai 'Resolusi Jihad' sebagai spirit perjuangan melawan kolonialisme saat itu.
"Resolusi Jihad NU itu wajib atau fardu 'ain untuk masuk dalam sejarah kemerdekaan Indonesia," katanya.
''Resolusi Jihad NU yang dilahirkan para kiai Jawa-Madura itu wajib diakui sebagai pencetus semangat perlawanan pada masa kemerdekaan.''