REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Menteri Agama, Nazarudin Umar mengatakan, umat Islam harus 'enjoy' dalam beragama. 'Enjoy' dalam beragama bisa terjadi bila agama benar-benar 'up to date' (mengikuti perkembangan zaman).
"Kalau agama itu dogmatis akan membuat orang beragama secara terpaksa. Namun bila agama itu sinergis dengan realitas kehidupan, seperti sains, maka beragama akan justru 'enjoy', karena agama tidak jauh dari kehidupan kemasyarakatan yang ada," katanya.
Selain 'enjoy' dalam beragama, katanya, agama yang tidak ada jarak dengan kehidupan juga akan menjadi 'jembatan' antara Islam dengan liberalisasi, radikalisasi, deradikalisasi, dan sebagainya. (baca: Wamenag: Indonesia akan Jadi Pusat Sinergi Islam-Sains).
"Saatnya, ilmuwan Indonesia tidak hanya menjadi konsumen dari ilmu-ilmu Barat, tapi menjadi produsen dari ilmu-ilmu yang merupakan sinergi antara Islam dengan sains. Misalnya Islam dengan hukum, Islam dengan pendidikan, Islam dengan ekonomi, Islam dan politik, dan sebagainya," katanya memaparkan.
Dengan sinergi Islam-sains atau Islam-realitas kehidupan, ia mengaku optimistis akan menjadi Indonesia sebagai pusat pengembangan Islam dan Kajian Keislaman.