REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah riwayat menyatakan, nasihat yang disampaikan Luqman kepada anaknya disebabkan oleh sang anak adalah seorang musyrik.
Maka dari itu, Luqman terus-menerus menasehati sampai akhirnya sang putra mengakui akan kebenaran konsep tauhid.
Tetapi, tak sedikit yang memilih untuk berpikir positif atas anak Luqman bahwa nasihat yang diberikan Luqman murni sebagai nasihat yang penuh hikmah yang memang seharusnya disampaikan oleh sang ayah kepada anaknya tercinta.
Nasihat tersebut pun memberikan isyarat bahwa mendidik hendaknya didasari oleh rasa kasih sayang.
Kepada anaknya, Luqman mengingatkan agar tidak mempersekutukan Tuhan, seperti yang diutarakannya dalam surah Luqman ayat 13. “Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang besar,” katanya.
Larangan yang disampaikan Luqman mengandung pengajaran tentang wujud dan keesaan Allah. Dia menekankan perlunya meninggalkan sesuatu yang buruk sebelum melakukan yang baik.
Di ayat selanjutnya, Luqman mengingatkan sang anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Dia bahkan menyebutkan bahwa bakti seorang anak terhadap orang tuanya menempati tempat kedua setelah pengagungan kepada Allah.
Allah SWT, menurut Luqman, telah secara naluriah menjadikan orang tua rela terhadap anaknya.