REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kehormatan (BK) DPR kecewa terhadap isi surat yang dikirimkan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Pasalnya, Dahlan tidak melengkapi bukti akurat dugaan kongkalikong antara DPR dan BUMN.
"Di surat itu cuma kronologi. Yang saya harapkan adalah suatu kelengkapan dari bukti-bukti adanya pemerasan," ujar Ketua BK, M. Prakoso, di Gedung Parlemen Jakarta, Kamis (8/11).
Selain tidak ada bukti konkrit, menurutnya tuduhan Dahlan tersebut hanya berdasarkan keterangan dari Direksi BUMN yang terlibat. "Yang disampaikan Dahlan cuma mendengar peristiwa dari dirut doang. Dia gak mengalami sendiri. Data itu cuma data sekunder," tambahnya.
Janji yang dilontarkan mantan Dirut PLN tersebut pada DPR, kata Prakoso, juga tidak ditepati. Pasalnya, dalam pertemuannya dengan Dahlan Senin (5/11) kemarin pihaknya dijanjikan akan memperoleh isu dan nama baru terkait praktik kongkalikong dalam suratnya yang akan dikirimkan Rabu (7/11).