REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait dengan robohnya atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Rawamangun, Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengakui bahwa memang banyak gedung sekolah di Jakarta yang kondisinya mengenaskan.
Ia pun sudah memiliki data lengkap berapa jumlah gedung sekolah yang mengalami kerusakan berat maupun ringan. “Saya belum dengar laporannya yang ini (SDN 3 Rawamangun-red). Nanti saya lihat,” katanya di Gedung Lemhanas, Kamis (8/11).
Ia pun tidak bisa memastikan apakah kerusakan yang dialami SDN 3 Rawamangun ini akibat material yang kurang baik atau kontaktor nakal. Ironisnya saat peristiwa runtuhnya atap kondisi SDN 3 Rawamangun baru saja selesai renovasi. “Bisa saja pegerjaannya dilakukan oleh kontraktor atau swakelola. Nanti saya akan kesana langsung setelah dari MPR,”jelasnya.
Sementara itu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, berencana akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Karena seharusnya hal tersebut tidak terjadi.
"Saya akan panggil Dinas terkait beserta jajarannya. Kenapa atap sekolah bisa runtuh, siapa pengembangnya, dan semua yang terkait terhadap musibah tersebut. Padahal anggaran pendidikan sudah besar," ujarnya. Basuki menegaskan bahwa hasil investigasi dan pemanggilan dinas terkait akan dipublikasikan kepada semua pihak agar tidak terulang kembali
Seperti diketahui, SDN Rawamangun 03 Pagi di Jalan H Ten, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, runtuh pada Selasa (6/11) malam saat tengah direhab total oleh Sudin Pendidikan Dasar (Dikdas) setempat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Kepala Sudin Dikdas Jakarta Timur, Nasrudin pun, memastikan segera mejatuhi sanksi blacklist terhadap pemborong yang menggarap proyek tersebut. Di duga sementara penyebab ambruknya atap bangunan sekolah tersebut karena adanya ring block yang rapuh. Ditambah ring block tersebut merupakan material bekas yang belum diganti.