REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat Transportasi Publik Djoko Setijowarno menilai Jakarta perlu mengembangkan potensi wisatanya dengan mengoperasikan bus tingkat wisata.
“Jakarta perlu mengoperasikan bus tingkat untuk wisata seperti di Kota Solo,” ujarnya, Kamis (8/11).
Menurutnya, bus dua tingkat wisata sudah dioperasikan di Kota Solo saat Jokowi menjabat Walikota Surakarta. Bus dengan dua tingkat tersebut menghubungan jalan strategis dan pusat perbelanjaan di Solo dengan tiket seharga Rp 20 ribu.
Sementara, pengadaan bus tersebut tidak harus menggunakan APBD DKI Jakarta. Namun, bisa ditawarkan ke pihak swasta. Menurutnya, swasta pasti akan ada yang mengambil.
Namun, dia mengatakan untuk tahap awal bus tersebut tidak harus dioperasikan setiap hari, tapi bisa dilakukan setiap sabtu dan minggu. Sebab, hal tersebut mengingat kemacetan Jakarta belum terurai.
Djoko mengatakan kota metropolitan di dunia telah mengembangkan bus tingkat wisata yang beroperasi setiap hari. Rute bus tersebut dapat menyinggahi objek-objek wisata dan hotel-hotel bintang empat dan lima.
Sementara, tarif terusan bisa untuk sehari atau tiga hari. Dia mencontohkan bus tingkat wisata di Kuala Lumpur dioperasikan delapan armada bus tingkat dengan tarif sekitar Rp 130 ribu/hari.
Sementara, untuk tahap awal dia rute bus wisata dapat melewati objek-objek wisata Jakarta. Di antaranya seperti museum-museum, kota tua, istana, hotel-hotel bintang, balaikota, pusat perbelanjaan, rumah gubernur, dan kawasan menteng. Meski begitu, ke depan perlu dilakukan kajian dulu rute yang pasti.