Selasa 13 Nov 2012 18:08 WIB

Kurikulum Pendidikan Berubah Tahun Depan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh.
Foto: Republika
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pemerintah sudah menyiapkan kurikulum baru untuk siswa tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Kurikulum ini akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2013-2014.

Kurikulum tersebut sudah dipaparkan dihadapan Wakil Presiden, Boediono, dan dalam waktu dekat akan segera diuji publik. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, mengatakan pemerintah harus melakukan pengembangan kurikulum. “Diharapkan kurikulum ini bisa diterapkan pada tahun ajaran baru 2013-2014,” katanya saat memberikan keterangan pers di kantor Wakil Presiden, Selasa (13/11).

Rektor universitas Paramadina, Anis Baswedan mengatakan kurikulum itu mengalami peningkatan dari kurikulum sebelumnya. “Dari sisi kualitas, kurikulum akan mengalami peningkatan,” katanya.

Menurutnya, dengan peningkatan kurikulum ini maka konsekuensi ke depan yang juga jadi tantangan adalah perlunya peningkatan kualitas guru. Karena, guru menjadi salah salah satu kunci agar kurikulum bersifat tematik integrative ini bisa berjalan. “Harapannya, peningkatan kurikulum ini bisa tercapai. Karena kurikulum ini mensyaratkan kualitas yang baik, maka kualitas guru pun harus baik,” katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim menegaskan perubahan kurikulum ini bukan menghilangkan beberapa pelajaran seperti Bahasa Inggris. Mata pelajaran itu tetap diajarkan, tetapi tidak menjadi wajib alias ekstrakulikuler.

“Tidak benar kalau dalam kurikulum ini mata pelajaran itu dihilangkan. Hanya tidak menjadi pelajaran wajib,” katanya. Ia juga membantah menghilangkan dua mata pelajaran yakni IPA dan IPS. Yang terjadi adalah peleburan keduanya di mata pelajaran lainnya. Cara pembelajaran yang diberikan kepada siswa, utamanya siswa SD berdasarkan sains.

Pakar Pendidikan, Ratna Megawangi ikut menegaskan tema-tema yang akan disampaikan dalam mata pelajaran SD sangatlah sains. Proses itu, diyakininya akan merangsang anak untuk bertanya. Karena, selama ini anak-anak lebih banyak bersikap pasif. “Nanti dalam kurikulum ini, anak diajak dan didorong untuk lebih aktif,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement