REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta kembali mengisyaratkan penolakan terhadap pembangunan megaproyek enam ruas jalan tol dalam kota. Jokowi menegaskan, pihaknya komitmen memprioritaskan pembangunan transportasi massal.
"Kapan saya setuju? Saya sudah katakan berulang kali kalau saya pro angkutan massal," kata Jokowi di Balai Kota, Selasa (13/11).
Jokowi beralasan, pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota hanya memberikan fasilitas pada masyarakat pengguna mobil pribadi. Terlebih, jika direalisasikan pembangunannya akan berbarengan dengan dua megaproyek lainnya, yakni monorel dan Mass Rapid Transit (MRT).
"Bisa dibayangkan kalau tiga-tiganya dibangun bareng, Jakarta jadinya macet total," imbuhnya.
Jokowi tak mempermasalahkan soal pembangunan enam ruas jalan tol yang telah terlanjur masuk dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Jakarta tahun 2013. Jokowi menilai bukan suatu masalah untuk mengadakan pembatalan terkait rencana tersebut.
"Kalau sudah masuk apa harus dibangun? Tak perlu direvisi juga (RTRW). Asal tidak dibangun ya tidak masalah," tegas Jokowi.