Selasa 13 Nov 2012 19:14 WIB

Jokowi Tolak Enam Ruas Jalan Tol

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Fernan Rahadi
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau Rumah Susun Tanah Tinggi (Rustanti), Johar Baru, Jakarta, Jumat (26/10). Melalui Dinas Perumahan DKI Jakarta, Jokowi berjanji melakukan perbaikan beberapa pompa air dan pengecatan ulang Rustanti ini pada Senin (29/
Foto: Antara Foto/Dhoni Setiawan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meninjau Rumah Susun Tanah Tinggi (Rustanti), Johar Baru, Jakarta, Jumat (26/10). Melalui Dinas Perumahan DKI Jakarta, Jokowi berjanji melakukan perbaikan beberapa pompa air dan pengecatan ulang Rustanti ini pada Senin (29/

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Gubernur DKI Jakarta kembali mengisyaratkan penolakan terhadap pembangunan megaproyek enam ruas jalan tol dalam kota. Jokowi menegaskan, pihaknya komitmen memprioritaskan pembangunan transportasi massal.

"Kapan saya setuju? Saya sudah katakan berulang kali kalau saya pro angkutan massal," kata Jokowi di Balai Kota, Selasa (13/11).

Jokowi beralasan, pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota hanya memberikan fasilitas pada masyarakat pengguna mobil pribadi. Terlebih, jika direalisasikan pembangunannya akan berbarengan dengan dua megaproyek lainnya, yakni monorel dan Mass Rapid Transit (MRT).

"Bisa dibayangkan kalau tiga-tiganya dibangun bareng, Jakarta jadinya macet total," imbuhnya.

Jokowi tak mempermasalahkan soal pembangunan enam ruas jalan tol yang telah terlanjur masuk dalam rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) Jakarta tahun 2013. Jokowi menilai bukan suatu masalah untuk mengadakan pembatalan terkait rencana tersebut.

"Kalau sudah masuk apa harus dibangun? Tak perlu direvisi juga (RTRW). Asal tidak dibangun ya tidak masalah," tegas Jokowi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement