REPUBLIKA.CO.ID, Omar Khayyam adalah seorang filsuf, ilmuwan dan pelatih penting dalam sufisme.
Namanya terkenal di dalam literatur Eropa, terutama karena Edward Fitzgerald, yang di zaman Victoria telah mempublikasikan beberapa kwartrin Omar dalam bahasa Inggris.
Perlu dicatat, Fitzgerald—seperti, hal ini perlu dicatat, banyak para sarjana Timur lain—telah membayangkan bahwa karena Omar Khayyam pada masanya berbicara tentang pandangan-pandangan yang bertentangan secara luas, ia sendiri adalah korban beberapa perubahan pemikiran.
Sikap ini, yang merupakan karakteristik beberapa akademisi, hanya seperti orang yang berpikir bahwa jika seseorang menunjukkan sesuatu kepadamu, ia harus percaya; dan bila ia menunjukkan beberapa hal kepadamu, ia harus menjadi subjek (sasaran) identifikasi dengan hal-hal tersebut.
Lebih jauh lagi, Fitzgerald sebenarnya bersalah karena miskinnya kapasitas berpikir. Penyisipan (interpolasi)-nya terhadap propaganda antisufi dalam rujukannya tentang Omar Khayyam, tidak dapat dimaafkan bahkan oleh pendukung-pendukung utamanya.
Akibatnya, mereka cenderung mengabaikan ketidakjujuran yang luar biasa ini, dan berteriak tentang hal lain.
Puisi-puisi ajaran Omar Khayyam, serta anggota lain dari sekolahnya yang akhirnya menerima materi ini, didasarkan pada terminologi dan kiasan-kiasan (alegori) khusus tentang Sufisme.
Sebuah investigasi dan penerjemahan utuh telah dikerjakan oleh Swami Govinda Tirtha tahun 1941, diterbitkan dengan judul “The Nectar of Grace”. Buku ini sebenarnya merupakan kata akhir pertanyaan mengenai makna materi (sejauh hal itu dapat diubah urutannya dalam bahasa Inggris).
Menarik untuk dicatat, bahwa beberapa (tidak banyak) para sarjana Barat telah memanfaatkan karya esensial ini dalam eksposisi mereka tentang Omar Khayyam.
Akibatnya, adalah bahwa secara efektif Omar Khayyam tetap dikenang tetapi tidak terkenal.
Berikut sejumlah puisi Omar Khayyam:
Rahasia
Rahasia harus tersimpan dari semua makhluk:
Misteri harus tersembunyi dari semua orang bodoh
Lihat apa yang engkau lakukan kepada manusia
Sang Penglihat harus tersembunyi dari semua orang.