REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Satu rangkaian kereta yang melaju kencang menabrak satu unit bis yang membawa anak-anak TK ke sekolah mereka di Mesir Selatan. Kejadian itu menewaskan sedikitnya 50 orang dan 17 orang luka-luka.
Pejabat Senior Departemen Kesehatan, Mamdouh al-Weshahi mengatakan, ketika kecelakaan terjadi ada sekitar 60 anak-anak berusia 4 dan 6 tahun di bus, Sabtu (17/11) ketika bus melintasi rel di dekat sebuah desa di kabupaten Manfaloot di Provinsi Assiut Selatan.
''Ada beberapa yang tewas dan luka-luka diantara anak-anak itu. Korban sedang dihitung dan dibawa ke rumah sakit,'' sebagaimana dikutip Aljazirah.
Reporter Aljazirah, Sherin Tadros, melaporkan, kerusakannya sangat buruk, termasuk para korban yang tewas. "Itulah sebabnya sulit bagi penyelamat untuk beroperasi di daerah", katanya.
Buku-buku, tas sekolah, dan kaus kaki anak-anak yang berserakan di sepanjang trek dekat bus hancur. Orangtua menangis saat mereka mencari tanda-tanda anak-anak mereka yang hilang.
Seorang saksi mengatakan kereta mendorong bus sepanjang rel selama hampir satu kilometer. Dua pejabat rumah sakit mengatakan korban terluka sedang dirawat di dua fasilitas berbeda, banyak yang kakinya terputus. Seorang pejabat Mesir mengatakan tampaknya persimpangan kereta api tidak ditutup saat kereta melaju ke arah itu.
Presiden Mesir, Muhammad Mursi telah memerintahkan Perdana Menteri, Menteri Pertahanan dan Kesehatan, dan Gubernur Assiut untuk menawarkan semua bantuan kepada keluarga korban," kata kantor berita MENA.
Media pemerintah melaporkan Menteri Transportasi Rashad al-Metini dan kepala Otoritas Kereta Api Mesir telah mengundurkan diri setelah kecelakaan terjadi.
Sistem kereta api Mesir memiliki catatan keselamatan yang buruk. Sebagian besar disebabkan oleh peralatan dan manajemen yang buruk serta cara mengemudi yang sembrono.