Ahad 18 Nov 2012 03:03 WIB

Belajar Rukun dari Konsepsi Subak

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dewi Mardiani
Persawahan di Bali dengan sistem irigasi subak
Foto: in-tourism.com
Persawahan di Bali dengan sistem irigasi subak

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Sekretaris Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali, Ketut Sumarta, mengatakan masyarakat dapat belajar mengenai nilai-nilai kemasyarakatan dan pendidikan karakter dari konsepsi subak. "Yang paling menonjol dari subak adalah hidup rukun dalam kebersamaan," kata Sumarta.

Dalam acara Sosialisasi dan Kampanye Media Pembangunan Karakter Bangsa, di Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, di Denpasar, Sabtu (17/11), Suarta mengatakan, konsepsi subak mengandung hal-hal prinsip dalam kehidupan manusia, diantaranya konsepsi ketuhanan dan konsepsi etika bermasyarakat.

Menurut Suarta, subak sebagai organisasi pengairan di Bali pun menampilkan nilai menjunjung pelestarian alam dan lingkungan. "Petani dalam subak begitu menghargai waktu, diantaranya terbukti mereka senantiasa mengikuti hitungan waktu untuk menjalankan berbagai tahapan pertanian," ucapnya.

Oleh karena itu lanjut Sumarta, masyarakat perlu belajar dari konsepsi dan nilai-nilai subak, dan khususnya generasi muda sebagai salah satu wahana pendidikan karakter. Hanya saja Sumarta tidak memungkiri, kalangan generasi muda terlihat enggan untuk menggeluti dunia pertanian, termasuk subak. Salah satu sebabnya katanya, karena kegiatan di sektor pertanian dipandang sebagai profesi yang kurang menjanjikan secara ekonomi.

"Karena itu kedepan perlu ada kebijaka yang memihak petani. Petani jangan hanya dibangga-banggakan, sementara petaninya tidak sejahtera," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement