Senin 19 Nov 2012 09:30 WIB

Banjir dan Longsor Mulai Hantui Warga

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Fernan Rahadi
Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski hujan belum mencapai puncaknya, namun banjir dan longsor sudah terjadi di beberapa wilayah. Sejak Sabtu (17/11) hingga hari ini banjir terjadi di Bengkulu, Sumatera Selatan, Pandeglang, Sukabumi, Jakarta, dan Bandung.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan longsor terjadi di Kampung Sungapan, Desa Sadu, Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat pada Ahad (18/11) pukul 20.00 WIB.

"Longsor terjadi akibat hujan deras sebelumnya. Penggalian pasir di atas bukit juga berpengaruh terhadap longsor," ujarnya, dalam keterangan pers, Senin (19/11). Empat bangunan tertimpa longsor.

Sutopo berujar longsor tersebut membuat Jalur Soreang-Ciwidey-Bandung macet total. "Saat ini masih ada dua orang tertimbun longsor yaitu Rostini (30 th) dan Tresna Asih Siti (9 th)," ucapnya. Evakuasi korban masih berlangsung hingga pagi ini.  Satu orang selamat yaitu Muhamad Rosianwar (12 th).

BPBD Jawa Barat sudah dilokasi sejak kemarin malam. Saat ini evakuasi masih dilakukan. "Dua escavator dan enam dump truck sudah dikerahkan sejak dini hari," katanya. Tetapi material longsor yang dibersihkan baru sekitar 15 meter dari 100 meter.

Longsor juga terjadi di Desa Kelapa Nunggal, Kecamatan Kelapa Nunggal, Kabupaten Sukabumi pada Ahad sore (18/11). Satu rumah rusak berat tertimpa longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Di Kampung Kumbang Kampil, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang Banten, banjir terjadi pada Sabtu (17/11) pukul 16.00 WIB. Ketinggian banjir mencapai 1,5 meter. Tidak ada korban jiwa. "200 rumah terendam, satu rumah hanyut milik Ayi Kamis Ganda (75 thn) dan 400 ha sawah terendam banjir," ucapnya. BPBD Pandeglang telah melakukan penanganan darurat. Bantuan diberikan kepada korban.

Banjir juga terjadi di Kota Bengkulu pada Sabtu (17/11) pukul 20.00 WIB yang menggenangi 11 kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung Agung, Tanjung Jaya, Semarang,Penurunan, Nusa Indah, Kebun Tebeng, Sawah Lebar, Surabaya, Berkas dan Benting. Ratusan rumah terendam banjir hingga 1,5 meter. "Banjir terjadi akibat hujan deras dan buruknya drainase," katanya. BPBD Kota Bengkulu menyiapkan bantuan permakanan, obat-obatan dan dapur umum.

Hujan deras yang terjadi pada Ahad (18/11) juga menyebabkan banjir di sebagian Jakarta dan Sukabumi Jabar. Di Jakarta puluhan rumah di lima RT di Rawajati Pancoran Jaksel dan Cawang Jaktim akibat luapan Sungai Ciliwung. Dia mengatakan beberapa ruas jalan di Jakarta seperti Cempaka Putih, Petamburan, Tomang, dan lainnya juga terjadi banjir. Buruknya drainase perkotaan menyebabkan banjir di beberapa lokasi.

Di Sukabumi, banjir terjadi di Kelurahan Sukarya, Kecamatan Wurudoyong, Sukabumi Jabar. Puluhan rumah terendam banjir dan satu rumah terseret banjir.

Sutopo menyebut wilayah di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara serta sebagian Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi akan mencapai puncak hujan pada Januari 2013. "Meski musim hujan diprediksikan normal oleh BMKG, namun ancaman banjir akan tetap tinggi saat Januari hingga Maret 2013," ucapnya.

Pemanasan global, kata Sutopo, telah berpengaruh terhadap meningkatnya intensitas hujan. Melimpahnya uap air dari laut akibat temperatur air laut yang makin hangat, maka pasokan uap air bertambah sehingga curah hujan turun dengan intensitas tinggi. "Banjir, banjir bandang, longsor dan puting beliung harus diwaspadai hingga akhir musim penghujan nanti," ujar Sutopo.

BNPB telah memetakan seluruh wilayah rawan banjir dan longsor. Peta tersebut telah diberikan kepada seluruh BPBD se Indonesia. Masyarakat dapat mengakses peta secara gratis di website BNPB yaitu Geospasial di www.bnpb.go.id dan tersedia tips-tips antisipasi banjir dan longsor. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor diminta tetap waspada.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement