REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan daging sapi di wilayah Jakarta kosong. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Bayu Krisnamurthi, mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim sejak Jumat lalu. Tim itu untuk memantau kondisi perdagangan daging di pasar.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan, sejak Idul Adha, pasokan sapi sudah kembali normal. “Yang kita monitor adalah situasi di pasar dan harga, bukan soal pasokan sapinya. Pasokan daging ke los-los pasar ini kurang. Jadi, kalaupun sapinya ada ya harus segera disembelih,” ujar Bayu saat ditemui, Senin (19/11).
Bayu mengatakan, meskipun jumlah sapi cukup banyak, namun kenyataannya jumlah daging sapi sangat langka. Hal ini, kata dia bisa juga dimungkinkan, karena ada masalah di Rumah Pemotongan Hewan atau masalah trasnportasi. Jauhnya jarak dari sentra produksi ke Jabodetabek menyebabkan distribusi daging memerlukan waktu lama.
Selama tiga hari, pantauan harga daging di berbagai wilayah seperti pasar Santa, Mayestik, Jatinegara, Kebayoran Lama, Tomang, Ciledug, dan BSD mencapai Rp 95.000 hingga Rp 105.000. Padahal, normalnya Rp 65.000-75.000. Harga daging di bulan puasa saja hanya mencapai Rp 80.000-85.000.
Tingginya harga daging sapi menyebabkan pedagang mogok berjualan. Pasokan daging di RPH, kata Bayu juga mengalami penurunan pasokan. Jawa Timur sebagai sentra produksi sapi sedang menahan pasokan sapi agar tidak didistribusikan di luar daerah. Sapi yang ada berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), sementara perjalanan dari NTT menuju Jabodetabek membutuhkan waktu 14 hingga 20 hari.
Bayu mengatakan, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut alasan mengapa asosiasi pedagang menyerukan untuk tidak menjual daging. Kenaikan harga ini, menurut dia juga sebagai salah satu dampak dari rencana pengurangan impor daging sapi. Namun, hingga saat ini pemerintah belum merencanakan akan melakukan impor daging sapi.
Tambahan pasokan daging, menurut Bayu akan diusahakan dari dalam negeri. Untuk menjaga kestabilan harga, kemendag akan berkordinasi dengan Kementan untuk memastikan kapan stok daging yang diupayakan dari daerah lain bisa segera sampai di Jabodetabek.