Jumat 23 Nov 2012 14:30 WIB

Dituduh Ragu Lapor KPK, Menteri BUMN Tepuk Dada

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Hafidz Muftisany
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Hingga saat ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan masih urung untuk melaporkan anggota DPR yang melakukan pemerasan terhadap beberapa perusahaan BUMN ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat ditanya apakah ia sendiri ragu-ragu dengan laporannya ke Badan Kehormatan (BK) DPR, ia membantahnya.

“Tidak, saya ini Menteri BUMN,” kata Dahlan Iskan sambil menepuk dadanya yang ditemui usai bertemu dengan mantan Presiden, BJ Habibie, Jakarta, Kamis (22/11) malam.

Dahlan Iskan menambahkan sebagai Menteri BUMN, ia harus mendudukkan dirinya secara proporsional di depan BK DPR. Ia berkelit dirinya masih menunggu perkembangan hasil pemeriksaan yang dilakukan BK DPR terhadap beberapa Dirut perusahaan BUMN dan anggota DPR yang disebut-sebut Dahlan.

Perkembangan apa yang ditunggu di BK DPR, Dahlan enggan menjelaskannya. Ia lebih memilih untuk melihat langkah BK DPR seperti apa dalam tindak lanjut dari laporannya daripada melapor ke KPK.

 Ia juga tidak mempermasalahkan jika ada Fraksi di DPR yang akan melakukan somasi terhadap dirinya.

“Tidak apa-apa (disomasi). Kita masih lihat langkah BK DPR seperti apa, saya melihat langkahnya sudah bagus. Lagipula pemerasan itu istilah anda (menunjuk wartawan), saya selalu menggunakan istilah ‘minta bagian’,” kilahnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement