REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Komisi I DPR Muhammad Najib mengatakan Indonesia merupakan negara non-Arab pertama yang mengirimkan delegasinya ke Gaza, Palestina.
"Walaupun sejumlah pejabat setingkat perdana menteri dan menteri luar negeri serta duta besar telah mengunjungi Gaza saat perang maupun sesudah gencatan senjata, tetapi semuanya dari negara-negara Timur Tengah," kata Muhammad Najib melalui pesan singkat diterima di Jakarta, Sabtu.
Najib mengatakan kedatangan delegasi Komisi I DPR dinanti dengan antusias oleh warga Palestina di Gaza karena merupakan negara non-Arab pertama yang akan mengunjungi Gaza.
Menurut dia, kedatangan delegasi Indonesia akan memberikan dukungan moril kepada warga Palestina di Gaza sehingga mereka merasa banyak kawan menghadapi Israel.
Ketika delegasi Komisi I bertanya apa saja yang perlu dibawa, relawan Indonesia yang dikirim Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menjawab cukup membawa badan saja.
"Indonesia berutang kepada Palestina karena saat pernyataan kemerdekaan tahun 1945, yang pertamakali memberikan pengakuan adalah Mesir dan pemimpin Palestina," katanya.
Komisi I DPR akan menyertakan lembaga-lembaga amal yang membawa bantuan dalam bentuk uang, obat-obatan, dan makanan yang merupakan amanah rakyat Indonesia.
Sebelum memasuki Gaza, Komisi I DPR dijadwalkan bertemu dengan Parlemen Mesir, Liga Arab dan Presiden Mesir Mohammed Mursi.
Pertemuan itu penting untuk mengetahui posisi politik mesir pascarezim Presiden Housni Mubarak dan posisi Liga Arab setelah Arab Spring terhadap Palestina.
Pertemuan itu juga untuk mendengar langsung kesepakatan damai khususnya yang tidak tertulis terkait dengan konflik Palestina-Israel.