REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan memaksimalkan bus TransJakarta untuk mengatasi kemacetan di ibukota. Untuk menambah daya tampung, Jokowi akan memperluas halte-halte bus TransJakarta. "Busway itu masih banyak kekurangannya. Kapasitas haltenya kurang besar," kata Jokowi di Balai Kota, Senin (26/11).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono menjelaskan, perluasan halte TransJakarta tersebut untuk mengakomodasi penambahan bus. Perluasan diharapkan dapat memperlancar arus kendaraan di sekitar halte.
"Perluasan halte itu dirancang agar busway bisa ada ruang untuk menyalip. Selain itu kalau lebih besar juga jadi lebih nyaman dan meningkatkan jumlah penumpang yang cukup tinggi," papar Udar.
Perluasan halte, lanjut Udar, juga akan dibarengi dengan pembangunan separator jalur busway. Separator ini akan dibangun setinggi 50 centimeter untuk mensterilkan jalur busway dari kendaraan lain.
"Jalur yang steril juga sangat diperlukan. Pembangunan separator ini agar jalur busway tidak diserobot sehingga jadwal bus TransJakarta bisa tepat waktu," imbuhnya.
Dengan pembangunan separator, Udar menargetkan selisih kedatangan satu bus dengan bus lainnya bisa diperkecil hingga 10 menit. "Sekarang kan tergantung kemacetan, bisa sampai 20 menit," pungkasnya.