REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang terjadi beberapa hari lalu, sudah usai. Genangan air di beberapa titik yang menjadi langganan banjir di wilayah Jakarta Barat (Jakbar) pun, telah surut.
Namun, pascabanjir, sejumlah penyakit banjir pun menyerang warga di wilayah terparah banjir di Jakbar. Dominan penyakit yang menyerang warga ialah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan gatal-gatal.
Wakil Lurah Kedoya Selatan Agus T Febian mengatakan, selama tiga hari banjir menyerang pemukiman warga di Jalan Adhi Karya Pintu Air Pos RW 05, Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, banyak warga yang sudah melakukan pemeriksaan kesehatan dan berobat. ''Sampai Senin (26/11) kemarin, jumlahnya sekitar 485 orang,'' tutur dia, Rabu (28/11).
Agus menjelaskan, jumlah warga memeriksakan dirinya di posko kesehatan di hari terakhir banjir yaitu, sebanyak 160 warga. ''Hari pertama (24/11) sebanyak 170, hari kedua (25/11) yaitu 155 orang,'' ucapnya.
Umumnya penyakit yang menyerang ratusan warga ini, di antaranya yaitu, flu, diare, dan gatal-gatal. Ke-485 jiwa yang terkena penyakit pasca banjir ini, merupakan warga RW 05, Kedoya Selatan. Namun, beruntung, ujar Agus, sampai saat ini belum tercatat ada warganya yang hingga dirawat di rumah sakit (RS), akibat terserang penyakit pascabanjir tersebut.
Hal yang serupa, dituturkan oleh Camat Kebon Jeruk, Hendra Hidayat. Hendra mengatakan, dari beberapa kelurahan yang berada di wilayah Kebon Jeruk, ada beberapa warganya yang terserang penyakit pascabanjir. Senada dengan Agus, umumnya penyakit yang menyerang itu ialah gatal-gatal. ''Beberapa warga memang butuh obat-obatan seperti untuk batuk, pilek, gatal-gatal juga,'' ucapnya.
Ia menjelaskan mengapa gatal-gatal banyak dialami warga, sebab selama banjir dan pascabanjir kondisi lingkungan tempat tinggal menjadi lembab. Sehingga warga rentan terkena penyakit kulit. Ia pun mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan yang mengatakan, warga di Kebon Jeruk terserang penyakit serius hingga harus dilarikan ke RS.