REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen Purn Sjafrie Sjamsoedin melakukan inspeksi ke PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad di Bandung dalam rangka meninjau kesiapan kedua BUMN strategis itu dalam memenuhi kebutuhan alutsista untuk TNI.
"Kunjungan ini merupakan highl level commitee untuk inspeksi kesiapan produksi PTDI dan Pindad," kata Sjafrie Sjamsoedin di sela-sela peninjauan di PTDI, Kamis.
Dalam kunjungan kerjanya di PTDI, Sjafri meninjau hanggar milik PTDI yang digunakan untuk pembuatan pesawat CN-235, helikopter serta beberapa pesanan Kementrian Pertahanan untuk melengkapi alutsita TNI.
Pada kesempatan itu, Wamenhan menyempatkan meninjau pesawat CN-235 MPA pesanan Angkatan Laut serta beberapa pesawat pesanan TNI-AU. Pesanan itu masih dalam pengerjaan di perusahaan dirgantara nasional itu.
Lebih lanjut, Wamenhan menyebutkan PTDI dan Pindad merupakan dua industri strategis yang akan diandalkan untuk mendukung modernisasi alutsita TNI dan Polri di masa depan. "Kunjungan ini dalam rangka meninjau kesiapan untuk target modernisasi alutsista pada 2014," katanya.
Selain memproduksi CN-235, PTDI juga akan memproduksi N-295 yang merupakan bentuk pengembangan dari CN-235 yang dilakukan PTDI. Program pengembangan itu merupakan bagian dari kerja sama dengan Airbus Millitary.
Sebelumnya, Wamenhan juga melakukan peninjauan ke PT Pindad Bandung. Ia sempat meninjau tempat produksi panser Anoa, pabrik pembuatan senjata, amunisi dan lainnya.
"PT Pindad setiap tahunnya memasok kebutuhan peralatan militer bagi TNI, selain senjata dan panser juga amunisi untuk ketiga angkatan," katanya.