REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) akan kembali membeli obligasi untuk mendorong ekonomi negara tersebut yang kian melemah. Ini menyusul ketidakpastian penyelesaian masalah keuangan yang dialami negeri Paman Sam tersebut.
Banyak ekonom menyebutkan bank sentral AS akan membeli obligasi setiap bulan sebesar 45 miliar dolar setelah pertemuan pada 11-12 Desember nanti. Pembelian itu memberi sinyal kucuran likuiditas dalam perekonomian AS selama 2013 untuk menurunkan pengangguran.
“Kami berharap pemberian ini akan berlanjut dalam periode bulan yang sama seperti selama tiga bulan terakhir. Komposisi akan sama dan waktu jatuh tempo juga sama,” ujar pengamat ekonomi Laurence Meyer, Rabu (5/12).
Saat ini, tingkat pengangguran di AS sudah mencapai angka tinggi yakni 7,9 persen. Dampak krisis perekonomian dunia yang belum pulih pun diperkirakan akan membuat pertumbuhan ekonomi AS hanya sekitar dua persen pada tahun depan.
Kebijakan pembelian itu diharapkan bervariasi. Yakni kombinasi antara surat utang dan obligasi properti bulanan sebesar 85 miliar dolar. Pasar juga mengharapkan suku bunga dipertahankan mendekati nol sampai pertengahan 2015.
The Fed juga dinilai bisa membeli surat utang dalam jumlah yang lebih besar jika ingin berdampak besar di pasar dan menekan bunga kredit. “Jika pasar mengharapkan 45 miliar dolar, mungkin mereka harus mengucurkan 60 miliar dolar agar berpengaruh ke pasar dan menekan suku bunga,” ujar ekonom Deutsche Bank, Torsten Slok.